Wednesday, October 22, 2008

Akhirnya Dibba.

Ada yang unik cerita tentang Kota Dibba ini.
Menurut temen masku yang orang lokal UAE, kota Dibba ini beneran kota yang sangat unik, karena penguasa terhadap 1 kota ini adalah 3 pihak.

Pihak pertama adalah emirats of Fujairah, dengan pemilikan kota yang bernama Dibba.
Sedang Dibba Hisn adalah kota yang dikuasai oleh emirates of Sharjah, dan Dibba bagian Oman yang dikenal dengan Dabba adalah dibawah pemerintahan Oman.

Kebetulan hotel Golden Tulip Dibba ini terletak di bagian Dibba yang Dabba, alias bagian kekuasaan Oman, karena itu kalau akan menuju hotelnya atau keluar dari daerah hotel menuju kota kudu bawa pasport, gak dicap seh tapi hanya dilihat ajah tampang2 kita sama gak dengan dipasport dan punyakah kita ijin tinggal untuk UAE.

Yang deg2an kan Bamby, visa tinggal di UAE hanya visit visa single entry, kebayang banget ketika dia keluar border kalau dicap berarti dia gak punya hak masuk UAE lagi.
Tapi ternyata masuk Dabba yang paling penting adalah visa tinggal di UAE, dan gak ada cap kluar masuknya.
Itupun kalau kami sudah cek in di hotel dan ada perlu masuk ke kota bagian UAE, biasanya Bamby kita tinggal ajah di hotel...timbang ribet lagi urusannya.
Beneran gak enak deh....

Padahal desember yang lalu ketika kali pertama kami ke Dibba, gak ada urusan periksa2an... lha kok sekarang jadi begini.
Mungkin juga karena Dibba bagian Dabbanya emang jadi objek turis banget sekarang.
Baik yang akan melintas melalui wadi bieh atau juga sekedar kemping di pantai sebelah lokasi Golden Tulip.

Photobucket
Tadi sekedar cerita mengenai kota Dibba...
Sekarang perjalanan kita lanjutkan lagi menuju kota Dibba, dimana jalanan mulai menurun lagi setelah melintasi perbukitan sekitar Grand Canyon.

Photobucket
Lha rupanya yang "arisan" ada juga disini....
Sementara jalanan juga terus menurun dan makin banyak bagian2 yang hijau...

Photobucket
Dari kejauhan tampak sudah kota Dibba.
Dibba kota yang cukup hijau tapi termasuk kota yang sepi.
Yang tampak seperti pabrik itu adalah kilang pemecah batuan yang dipakai untuk kerikil jalanan.
Terletak di Dibba bagian emirates of Fujairah.

Photobucket
Jangan salah Dibba juga kota yang memiliki spring water, meski gak seterkenal masafi tapi lumayan kok airnya enak juga rasanya...
Sayang produksinya gak banyak sehingga kita jarang nemu di abu dhabi.

Photobucket
Akhirnya kita masuk ke kota Dibba, nah yang ini adalah Dibba yang dimiliki oleh emirates of Fujairah, karena hanya tertulis kota Dibba.

Photobucket
Ketika kita terus masuk ke dalam down town, maka kita akan bertemu dengan tulisan Dibba Hisn atau Dibba Hasan...
Nah ini adalah milik Emirates of Sharjah...

Photobucket
Akhirnya kita makan siang di resto yang lumayan besar buat ukuran kota Dibba, bersih dan lumayan soale tastenya.
Hanya emang menu yang disajikan sangat sederhana, berkisar dari makanan India dan Arab...
Nama restonya : Bahar al Arab.

Photobucket
Kayaknya semua lapar, rata2 pesen sandwich buat anak2nya dan bapak2 pada makan briyani, ada yang ayam, ada yang ikan
*Bamby ama papanya jelas ikan*
Saya sempet nyolek dikit ikannya...hmmmm beneran fresh banget ikannya.
Saya sendiri sebetulnya sudah kudu allert karena ternyata gak selera makan samsek, yang ada hanya pesen mix salad saja dimakan dengan humus

Sayang peringatan badan berkaitan dengan selera makan, kurang aku diperhatikan sehingga belakangan saya diare berat kayaknya mix antara capek dan masuk angin.

Diresto ini kami sudah kenal banget dengan pemiliknya, karena kali ini sudah yang ke 3 kalinya kami datang dan makan disini.
Selain makanannya enak, harganya juga beneran murah dan orangnya gak "cumiin ...."

Pemilihin resto biasanya emang berkait dengan beberapa kriteria yang biasanya biar murah dan makanannya enak kalau yang ngelayaninnya cumiin mah mending cari tempat lain deh atau sialnya mending masak ajah sendiri....
heheheheheh segitunya...

Back to : jalan bareng ke Dibba

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home